Ketika
kita sudah yakin bahwa kehidupan kita
diatur oleh sang khalik maka kenapa kita harus berpikir pusing dengan apa yg
orang lain perbuat. Akibat dari perbuatan manusia atau urusan balas membalas dari kedzoliman juga bukan ranah kita semua adalah
urusan tuhan. Tugas manusia di dunia hanya beribadah kepadan-Nya dan apa saja bisa kita
jadikan sebagai sarana ibadah dari mulai Profesi, bakat, maupun prestasi.
Masing
– masing manusia diberi kelebihan dalam bidangnya. Selanjutnya tiggal kita cari
kelebihan kita kemudian kita kembangkan sebagai sarana ibadah. Tidak perlu
repot ngurusi orang lain yang tidak suka dengan kita. Mungkin
mereka punya alasan tersendiri. Dari pada
kita capek mikir bagaimana caranya supaya semua orang dapat suka dan senang dengan yang kita lakukan lebih baik kita
alihkan konsentrasi kita pada prestasi.Prestas jangan diartikan sempit dengan keberhasilan yang mendapatkan juaran serta piala akan tetapi prestasi mempunyai arti yang sangat luas. Ketika kita bekerja professional tanpa merugikan pekerja lain itu juga sudah disebut dengan prestasi. Atau pekerjaan kita kecil tidak terlihat akan tetapi kemanfaatanya dapat dirasakan orang banyak itu juga sudah termasuk prestasi. Bahkan ketika kita melakukan pekerjaan dengan tujuan baik akan tetapi hasil akhir gagal itu juga prestasi. Karena didalam proses pengerjaan kegitan itu ada ilmu yang belum tentu diketahui orang lain.
Tidak usah berkecil hati ketika
pendapat atau apa yang kita lakukan tidak diahargai orang lain. Bukan harga
tujuannya tapi kemanfaatan untuk sesama. Jadi dalam berbuat apapun
berfondasilah dengan yang namanya kemanfaatan. Karena tolak ukur baik atau
tidak itu ada pada manfaat atau tidaknya suatu kegiatan. Sehingga ketika lelah
memuncak dalam sebuah pekerjaan akan tetapi dari pekerjaan itu membuahkan
banyak kemanfatan maka disitulah sejatinya prestasi.
Semangat
berprestasi!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar