Wah jadi Ingat dengan salah satu lyric lagunya Nike Ardila “ Mama...oh
Mama, aku ingin pulang. Ku rindu kepadamu...”
Kalo yang sudah berumah tangga mesti inget juga
nih.....apa lagi yang setelah berumah tangga tinggalnya jauh dari orang tua
kandung plus serumah dengan mertua. Hmmm....aku banget tuh....
Nah, biasanya keinginan pulang ini muncul ketika ada masalah
dalam rumah tangga, entah dengan suami, mertua maupun saudara dari suami atau
mertua. Jenis masalahnya juga beragam entah dianggap belum bisa berumah tangga,
tidak peka terhadap pekerjaan, dibanding – bandingkan dan lain sebagainya. Betulkan
sahabat??? Hayo ngaku....
Jika anda mengalami hal ini, mari kita renungkan sejenak
supaya kita tidak sampai salah langkah. Karena kalo kita sudah terlanjur pulang
kerumah apa lagi tanpa izin suami aduh...repot sahabat. Selain dosa besar nanti
juga masalahnya bertambah lebar. Tadinya hanya masalah antara dua orang
merembet menjadi dua keluarga. Bayangkan jikalau masing – masing keluarga
mempunyai anggota berjumlah seratus
orang. Berarti ini menjadi urusannya dua ratus orang, maka yang ada masalah tidak
akan selesai.
Sahabat jangan lupa...... setelah dinyatakan sah ijab
Qobul pernikahanya maka tanggung jawab
orang tua sudah pindah ke seorang suami sehingga kita yang sudah sah sebagai
istri tentunya pengabdian kita secara otomatis termutasi kepada suami termasuk
hal izin melakukan sesuatu. Betul tidak sahabat?
Maka dari itu usahakan jika sedang ada masalah
selesaikan berdua dahulu. Jangan sampai pihak keluarga kita masing – masing
tahu. Jika sepertinya tinggal serumah dengan mertua, usahakan jangan pernah bertengkar
didepan mertua atau menunjukan
marah kepada suami didepan mertua. Bukan berkedok sih,
tapi hanya menghindari kesalah pahaman yang melebar sahabat....
Bisa kan? Karna aku yakin nih, yang tahu masalahnya kan kita jadi pasti kita yang bisa menemukan solusinya. Bagaimana Jika masih belum menemukan solusi apa lagi sudah terlanjur salah satu pihak keluarga kita tau (mertua) ? Jelaskan saja apa adanya dengan baik – baik, usahakan jangan dengan emosi. Karena jika dengan emosi maka kebenaran tidak akan tampak dan kita akan teranggap salah walaupun sebenarnya bukan kita yang salah. Adapun jika tetap kita yang disalahkan maka terimalah dengan sabar, meskipun itu sakit. Carilah alasan untuk sendiri supaya tidak sampai pulang dalam keadaan marah dan tanpa izin suami. Misalnya pandanglah wajah anak kita yang lucu menggemaskan dan pikirkan masa depannya, jika belum dikaruniai anak sepertiku nih,pandanglah wajah suami dan pikirkan bahwa beliau adalah sumber pahala buat kita. Susah ya sahabat?
Bisa kan? Karna aku yakin nih, yang tahu masalahnya kan kita jadi pasti kita yang bisa menemukan solusinya. Bagaimana Jika masih belum menemukan solusi apa lagi sudah terlanjur salah satu pihak keluarga kita tau (mertua) ? Jelaskan saja apa adanya dengan baik – baik, usahakan jangan dengan emosi. Karena jika dengan emosi maka kebenaran tidak akan tampak dan kita akan teranggap salah walaupun sebenarnya bukan kita yang salah. Adapun jika tetap kita yang disalahkan maka terimalah dengan sabar, meskipun itu sakit. Carilah alasan untuk sendiri supaya tidak sampai pulang dalam keadaan marah dan tanpa izin suami. Misalnya pandanglah wajah anak kita yang lucu menggemaskan dan pikirkan masa depannya, jika belum dikaruniai anak sepertiku nih,pandanglah wajah suami dan pikirkan bahwa beliau adalah sumber pahala buat kita. Susah ya sahabat?
Kata Almagfurllah
Abah Yai Masruri Abdul Mughni
(pengasuh Pon.Pes Alhikmah 2 Brebes Jateng) Untuk berada
di surga Allah itu kuncinya Sholat dan Shobar. Memang perlu banyak belajar
sih….
Jadi, boleh kita pulang ke rumah tapi dengan
izin suami dan lebih baik lagi selalu didampingi suami supaya selalu terlihat
indah dan bahagia di depan orang tua kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar