Salam hangat....
Sahabat kali ini
aku akan menceritakan proses sampai hasil ahir
HSG ku.Untuk sahabat yang
belum pernah dan menginginkan HSG
tapi masih takut baca saja ya,
barang kali bermanfaat....
Sahabat jangan
takut dikatakan keburu – buru atau tidak
menerima takdir tuhan.Memang betul semua keputusan ada di tangan Allah tapi
kita harus mau berusaha dan tidak boleh putus asa.
Kamis, 12 Juni
2015 aku datang ke sebuah rumah sakit
swasta . Tujuanku adalah mencari info biaya dan
prosedur serta konsultasi ke dokter kandungan yang ada di rumah sakit itu. Setelah
sampai di sana aku langsung ke bagian pendaftaran dokter kandungan. kemudian mendapat nomor antri dan
mendapat layanan konsultasi.Sebelum
akhirnya aku di beri rujukan untuk ke ruang
Radiologi, dokter kandungan
menjelaskan maksud dari HSG tersebut supaya aku tau dan paham dengan jelas. Ketika di ruang Radiologi aku di beri jadwal hari ke-
11 masa M (menstruasi) yang jatuh
pada hari Senin 16 Juni 2015 pukul 14.00.
Hari
itu aku datang sebelum jam yang ditentukan untuk persiapan mental dengan berdoa
dan menenangkan diri. Ketika mendekati waktunya ini jantung berdebar – debar,
tapi untung jamnya molor jadi bisa
menambah doa. Tak lama dari itu aku dipanggil untuk mendapat keterangan lebih
lanjut proses dari HSG dan menulis
pernyataan atas resiko yang tidak akan ditanggung oleh rumah sakit. Kemudian
susternya memberi kode untuk bersiap – siap sambil bilang ruangannya sedang dipersiapkan. Nah,..waktunya
tiba aku masuk ruangan, pertama aku disuruh ganti baju, terus pipis dan
kemudian aku disuruh berbaring di atas mesin yang menurutku itu mirip mesin photo copy atau lebih persisnya scaner lah hanya bentuknya seperti
ranjang. Dengan mesin itu bagian perut kebawah di photo beberapa kali layaknya
kertas yang sedang di kopi dalam mesin photo
copy. Mungkin aku terlihat sangat tegang sehingga suster mengingatkanku
untuk tidak takut. Kucoba untuk tenang tapi ketika dokter datang aku semakin
tegang sehingga diperingatkan berkali –
kali sama dokter sambil di ajak ngobrol. Eh ternyata
si dokter bukan hanya mulutnya tanganya pun cas cus memasang alat untuk
melihat bagian dalam Rahim pada kelaminku sambil menyuruhku mengambil nafas
dalam - dalam. (Dokternya perempuan loh…aku sengaja milih yang sejenis biar
tidak canggung).
Dokter memberi
peringatan nanti agak kurang nyaman setelah diberi cairan seperti rasa mual dan
sakit perut. Ketika alat di semproti
air, sambil lihat layar monitor dokter bertanya “mual tidak?” ku jawab tidak, “perutnya
sakit?” Ku jawab tidak. Sambil aku tunggu – tunggu tuh rasa sakit yang
teman – teman bicarakan ketika USG. Kemudian sampai aku disuruh miring ke kiri dan miring ke kanan
sambil menekukkan salah satu kaki secara bergantian belum datang juga rasa
sakitnya. Bukan menantang tapi karena banyak yang berpikir panjang untuk
ngambil pilihan ini aku pun penasaran kira – kira lebih sakit mana dengan dua
hari pertama saat datang bulan.
Tiba
tiba dokter bilang “Sudah selesai NORMAL mba…”sambil membersihkan cairan yang tersisa dengan semangat sehingga
terasa seperti kena jarum suntik. Dan setelah itu dokter menyusuruhku untuk
mengambil nafas dalam – dalam lagi sambil
dia mengambil alat tersebut. Susterpun menyusuli, “Sudah mba silahkan ganti
baju terus pipis dan pake pembalut, tunggu hasilnya sekitar 2/3 jam di ruang
tunggu”.
Setelah
3 Jam keluarlah hasilnya kemudian aku disuruh kembali ke
dokter kandungan untuk dijelaskan isinya. Hasil penjelasanya adalah bahwa tidak ada sumbatan alias normal,
dokterpun berkata mungkin belum waktunya
saja sambil memberi resep obat yang mengandung vitamin asam folat.
Alhamdulillah
(dalam hatiku)….ternyata tidak sakit sahabat entah faktor rumah sakit yang
bagus atau faktor kenormalanku atau mungkin faktor doa aku tidak tau jelasnya. Jadi
sahabat tidak usah takut jika ingin melakukan HSG. Kalo untuk masalah biaya HSG
dirumah sakit itu sekitar Rp. 444.500,-hanya saja aku melakukan konsultasi dua
kali dan kena administrasi dua kali sehingga jika di total sekitar Rp.
700.000,-. Tidak terlalu mahal kan sahabat jika dibanding dengan kesehatan
kita??
Akhirnya aku lega setelah
mendengar kondisi kesehatanku. Meskipun belum diberi amanah, aku tetap akan
berdoa dan berusaha. Dan aku pun dapat menjawab pertanyaan teman – teman yang
masih kepo dengan percaya diri. Semangat buat sahabat yang mengalami hal sama
dengan aku….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar